Sabtu, 29 Oktober 2011

TUGAS IBD 2


NAMA : ABDUL GANI
NPM : 10211016
1EA16
Asal mula musik dangdut

Dari mana Musik DangDut Berasal?

Airan musik DangDut lahir setelah ajaran Islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India.
Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940.Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yg diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yg menggunakan gendang.Sedangkan cengkok dan harmonisasinya merujuk ke musik Arab.Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik..Dangdut bisa dikatakan lebih matang sejak tahun 1970-an.Ciri Khas musik dangdut diiringi oleh gendang suling dan joget yang gemulai.

Mengapa dinamakan DangDut

Dangdut kental dengan alat musik gendang. Suara gendang menghasilkan bunyi DANG dan DUT. Ada juga yang mengatakan "dangdut" ini berasal dari istilah atau sebutan sinis dari kalangan masyarakat kaum pekerja melayu pada masa itu berdasarkan sebuah artikel majalah awal th 70-an.
Musik ini jauh berbeda dengan musik tradisional asli Indonesia.Tetapi ada sedikit kemiripan khususnya dari adat tradisional melayu.Perjalanan musik Dangdut mengalami perubahan yang seknifikan dari masa kemasa.Dan akhirnya Musik Dangdut sudah membooming di Indonesia bahkan di Mancanegara.

. Dampak Positif Dangdut.
Beberapa lagu dangdut mempunyai makna atau mengandung pesan-pesan moral dan pendidikan, lagu-lagu tersebut mengajarkan atau menasehati agar remaja tidak terlena oleh pengaruh buruk yang diakibatkan kemajuan teknologi. Banyak lagu dangdut yang bertema sosial dan mengangkat realita kehidupan ketika orang-orang terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa, ketika melihat ketidakadilan dan ketidakmanusiaan.
Lagu-lagu tersebut bisa mewakili mereka dalam berteriak dan menyuarakan hati nuraninya yang mencurahkan sisi hitam masyarakat kelas bawah. Kiat menyadarkan masyarakat terutama generasi muda, juga banyak dijumpai dalam lirik lagu dangdut yang mengangkat masalah perjudian yang semakin marak dalam berbagai bentuk.
Sesuai dengan tempat lahirnya, music dan lagu dangdut memang tumbuh subur dikalangan masyarakat, membawakan aspirasi mereka, menyuarakan hati mereka. Maka pantas apabila liriknya selalu berkisar pada persoalan yang menjadi bagian hidup sehari-hari. Nilai-nilai kualitas dampak negatif dangdut
 dari sejumlah lagu dangdut kurang diperhatikan. Sangat sulit untuk menemui nilai lebih dari kreatifitas seniman dangdut sekarang. Selain itu, dampak negative dari lagu dangdut adalah :
1. Munculnya pola hidup atau kebiasaan untuk memburu tempat-tempat yang diketahui akan menggelar pertunjukkan music dangdut.
2. Timbulnya gaya hidup yang baru, yakni kesenangan memasuki rumah hiburan (pub) yang khusus menyajikan music dan lagu dangdut.
3. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian dari pengagum fanatic dangdut, seringkali memanfaatkan kesempatan menonton pertunjukkan music ini sambil meminum minuman keras (mabuk, teler)
4. Timbulnya peniruan di kalangan remaja terhadap penyanyi idola. Hal ini menyebabkan matinya kreatifitas dan buntunya inovasi untuk membentuk jati diri
Pengaruh dangdut terhadap politik
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.[1]

Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.[2] Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.[2]
Dangdut dalam Lapangan Kerja
Musik dangdut dalam lapangan kerja merupakan suatu pekerjaan yang lumayan menguntungkan menurut saya , karena tidak Sedikit pula mereka dapatkan ada beberapa orang yang menjadi penyanyi dangdut bisa sampai bisa membeli Rumah ,Mobil , dan lain-lain . Seperti contohnya Inul Dharatista “yang dulunya manggung dari 1 panggung ke lain panggung, sampai bisa membuat KARAOKE yang lumayan Besar sebagai usaha sampingan nya” .
Musik DangDut dalam Meningkatkan taraf perekonomian
Musik dangdut sangat bisa meningkatkan Taraf Perekonomian mereka sendiri (penyanyi dangdut tersebut). Karena mereka tidak perlu kerja “banting tulang” tapi mereka hanya perlu menyalurkan suara mereka saja ,dan mendapatkan hasil berupa “uang” . 6. Musik DangDut dalam Meningkatkan TARAF Perekonomian ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar